Ilustrasi gambar: kesabaran guru dalam mendidik murid
Di banyak tempat, jarak dan kondisi geografis kerap dijadikan alasan terhambatnya layanan pendidikan. Namun kisah para guru di UPTD SDN Jambu 2 justru membuktikan sebaliknya. Di tengah akses jalan yang masih harus melintasi persawahan, pematang sawah yang sempit, berliku, bahkan berlumpur saat musim hujan, proses pendidikan tetap berlangsung dengan penuh keteguhan. Setiap hari, para guru menempuh perjalanan yang tidak ringan, bukan demi sorotan, melainkan karena panggilan hati untuk mendidik generasi penerus bangsa.
Keikhlasan itu tercermin nyata dalam keseharian sekolah. Pendidikan di UPTD SDN Jambu 2 tidak sekadar memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, tetapi membentuk karakter, spiritualitas, dan daya juang anak-anak desa. Salah satu sosok inspiratif adalah Ibu Hajah Wahidah, S.Pd., guru senior yang dengan kesabaran dan keteladanan membimbing murid-muridnya sejak pagi hari. Ia mengawali kegiatan dengan shalat dhuha berjamaah, menanamkan nilai religius, kedisiplinan, dan ketenangan batin sebelum pembelajaran dimulai.
Dengan ketelatenan luar biasa, Ibu Hajah Wahidah tidak hanya menguatkan pendidikan agama melalui murojaah dan hafalan surat-surat pendek Al-Qur’an, tetapi juga mengajarkan mata pelajaran umum sesuai kurikulum terbaru. Pendekatan yang digunakan mengarah pada pembelajaran mendalam (deep learning), membiasakan murid berpikir kritis, memahami konsep, dan memaknai proses belajar. Murid kelas VI pun dipersiapkan secara bertahap untuk menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA) tingkat SD yang baru pertama kali diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Seiring dengan ketulusan para guru, wajah pendidikan UPTD SDN Jambu 2 juga mengalami perubahan signifikan dari sisi sarana dan inovasi pembelajaran. Sejak tahun lalu, sekolah ini telah memulai langkah nyata digitalisasi pendidikan. UPTD SDN Jambu 2 kini memiliki website sekolah sebagai media informasi, publikasi kegiatan, dan transparansi layanan pendidikan kepada masyarakat. Kehadiran website ini menjadi penanda bahwa sekolah desa pun mampu beradaptasi dengan tuntutan era digital.
Tidak berhenti di situ, pemanfaatan peralatan digital dalam pembelajaran juga mulai diterapkan secara bertahap. Murid-murid diperkenalkan pada dasar-dasar komputerisasi, mulai dari pengenalan perangkat, penggunaan aplikasi sederhana, hingga literasi digital yang aman dan bertanggung jawab. Bahkan, sekolah mulai mengenalkan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) secara sederhana dan edukatif sebagai alat bantu pembelajaran, bukan sebagai pengganti peran guru. AI dimanfaatkan untuk memperluas wawasan, membantu eksplorasi materi, serta menumbuhkan rasa ingin tahu murid terhadap teknologi masa depan.
Sebagai bagian dari penguatan kompetensi abad ke-21, UPTD SDN Jambu 2 juga mulai mengenalkan pembelajaran coding dasar. Murid diajak berpikir runtut, logis, dan kreatif melalui aktivitas sederhana yang melatih problem solving. Semua ini dilakukan dengan pendekatan kontekstual dan menyenangkan, disesuaikan dengan usia serta karakter murid sekolah dasar. Perpaduan antara nilai religius, keikhlasan guru, dan inovasi digital menjadi ciri khas perubahan wajah pendidikan di sekolah ini.
Dari sisi fasilitas fisik, peningkatan layanan sekolah pun semakin nyata. Tahun ini, UPTD SDN Jambu 2 telah memiliki laboratorium komputer, ruang UKS, serta toilet baru dengan sistem sanitasi modern yang bersih dan representatif. Hal ini menegaskan bahwa sekolah di pedesaan tidak selalu identik dengan kondisi kumuh dan tertinggal. Justru dari desa, pendidikan yang bermutu, sehat, dan berorientasi masa depan dapat tumbuh dengan kuat.
Semua perubahan tersebut tidak lepas dari kolaborasi harmonis antara sekolah dan masyarakat Desa Jambu 2. Dukungan warga yang ramah dan peduli terhadap pendidikan menjadi energi besar bagi para guru. Pendidikan benar-benar menjadi gerakan bersama, bukan hanya tanggung jawab sekolah semata.
Kisah inspiratif UPTD SDN Jambu 2 memberi pesan penting bahwa kemajuan pendidikan tidak selalu dimulai dari fasilitas mewah atau jalan yang mulus, melainkan dari keikhlasan guru yang mau terus belajar dan beradaptasi. Dari jalan berlumpur hingga ruang digital, dari mushala hingga laboratorium komputer, perubahan itu kini tampak nyata.
Harapannya, semangat ini terus terjaga dan berkembang. UPTD SDN Jambu 2 diharapkan mampu melahirkan murid-murid yang cerdas secara akademik, kuat secara karakter, religius, serta adaptif terhadap teknologi, sesuai dengan bakat dan potensinya masing-masing. Dari Desa Jambu Dua, pesan besar tentang pendidikan bermakna terus disuarakan: ketika guru mengajar dengan hati dan berani berinovasi, wajah pendidikan desa benar-benar dapat berubah.
